BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Informasi adalah bahan dasar
pengambilan keputusan dalam kegiatan pemasaran. Informasi bagi usaha kecil
dikelola dengan mudah, sederhana dan informal, sehingga usaha kecil sering
tidak memiliki unit kerja yang mengelola informasi bagi dalam pengumpulan,
pengolahan maupun distribusi. Bagi usaha atau perusahaan besar sekelas IBM,
Airbus, Coca Cola, aktivitas ini akan dilakukan dengan baik. Semakin besar dan
komplek perusahaan ditambah dengan meningkatnya persaingan dan perubahan
lingkungan, semakin meningkatkan kebutuhan sistem informasi yang lebih formal
dan sistematis.
Pada makalah ini, kita akan menyuguhkan sistem
informasi pemasaran, yaitu sustu sistem pengelolaan informasi yang digunakan
untuk kepentingan pemasaran. Sistem ini bisanya secara lengkap diterapkan pada
perusahaan yang besar.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini terdapat
butir-butir bahasan yang mempermasalahkan:
a. Apa pengertian dari informasi dan
sistem informasi pemasaran ?
b. Bagaimana menilai Kebutuhan
Informasi?
c. Bagaimana Mengembangkan Informasi?
d. Bagaimana Mendistribusikan
Informasi?
e. Apa saja Komponen
Sistem Informasi Pemasaran?
f. Bagaimana Evolusi
Konsep Sistem Informasi Pemasaran?
1.3 Tujuan
Permasalahan
Menjelaskan arti penting informasi
bagi perusahaan dan pemahamannya tentang pasar.
Menjelaskan cara perusahaan
menganalisis dan mendistribusikan informasi pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Informasi merupakan sumber daya yang
sangat penting, sama pentingnya dengan sumberdaya-sumberdaya yang lain, bahkan
saat ini informasi menjadi lebih penting. Marion Herper mengatakan “Mengelola
bisnis dengan baik adalah dengan mengelola masa depannya dan mengelola masa
depannya adalah mengelola informasi”.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem
informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems)adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk penjualan,
promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian
pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Jika didefinisikan dalam arti yang luas,
sistem informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan
yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga
barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh
bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk
perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan
yang berkaitan dengan:
1.
Produk
2.
Tempat
3.
Promosi
4.
Harga produk
Sistem informasi pemasaran dapat juga
diartikan sebagai suatu struktur yang berkesinambungan dan saling berinteraksi
dari orang-orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, mensortir,
menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan,
secara tepat waktu, dan akurat kepada pengambil keputusan dalam bidang
pemasaran.
2.2 Menilai
Kebutuhan Informasi
Sistem Informasi Pemasaran (SIP) yang
dirancang dengan baik mampu memenuhi informasi apa yang para manajer ingin
memilikinya, apa yang sesungguhnya mereka butuhkan dan dapat menangani,dan apa
yang patut untuk ditawarkan. Perusahaan yang bersangkutan mulai dengan
mewawancarai para manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka ingin
memilikinya. Akan tetapi, manajer tidak selalu membutuhkan semua informasi yang
mereka minta, dan mungkin pula mereka tidak meminta semua informasi yang
sesungguhnya mereka butuhkan. Kadang kala SIP tidak dapat menyediakan semua
informasi yang diperlukan oleh manajer.
Dengan teknologi informasi yang paling
mutakhir,kebanyakan perusahaan dapat menyediakan lebih banyak informasi dan
informasi yng semakin lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang secara
realistik dapat digunakan oleh para manajer.
Manajer mungkin perlu memperkenalkan suatu
produk baru pada tahun yang akan datang, oleh karena manajer tersebut tidak
mengetahui produk baru itu.tidak ada dalam pikirannya untuk menanyakan hal
tersebut.
SIP harus memperhatikan lingkungan pemasaran dan
menyediakan informasi bagi para pengambilan keputusan berupa informasi yang
mereka harus miliki untuk mengambil keputusan-keputusan kunci dalam pemasaran.
Sistem informasi pemasaran yang baik
menyeimbangkan informasi yang diinginkan oleh manajer dengan apa yang
sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang layak untuk ditawarkan. SIP harus
mengamati lingkungan pemasaran agar dapat menyediakan, bagi pengambil
keputusan, informasi yang harus mereka ketahui untuk mengambil keputusan
penting dalam bidang,pemasaran.
2.3 Mengembangkan
Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer
pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal
perusahaan, pengetahuan pemasaran, dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi kemudian memproses informasi ini untuk
membuatnya lebih bermanfaat bagi manajer.
Catatan Internal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan
catatan dan laporan internal secara teratur, terutama untuk mengambil keputusan
perencanaan, implementasi dan pengendalian tugas sehari-hari.
Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang
dikumpulkan dari sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
pemasaran dan untuk mengetahui masalah serta pemasaran.
Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi
sehari-hari mengenai perkembangan dilingkungan pemasaran yang membantu manajer
menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran
menetapkan pengetahuan apa yang dibutuhklan, mengumpulkannya dengan mencari
dalam lingkungan, dan menyampaikan kepada manajer.
Riset Pemasaran
Riset pemasaran sebagai fungsi yang
menghubungkan pemasar dengan konsumen, pelanggan, dan publik lewat informasi.
Informasi itu dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan peluang serta
masalah pemasaran, untuk menghasilkan, mempertajam, dan mengevaluasi tindakan
pemasaran, untuk memantau kinerja pemasaran dan memperbaiki pemahaman mengenai
proses pemasaran.
Peneliti pemasaran terlibat dalam berbagai
macam aktivitas, dari telaah potensi pasar dan pangsa pasar, untuk menilai
kepuasan pelanggan dan tingkah laku membeli, untuk mempelajari aktivitas
penetapan harga, produk, distribusi, dan promosi.
Analisis informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh sistem
pengetahuan pemasaran dan riset pemasran sering kali perlu dianalisis lebih
lanjut dan kadang-kadang manajer memerlukan bantuan lebih lanjut untuk
menerapkan informasi tadi pada masalah dan keputusan pemasaran.
Analisis informasi mungkin juga mencakup
koleksi model matematika yang akan membantu pemasar mengambil keputusan lebih
baik. Setisp model mewakili beberapa sistem, proses, atau hasil yang
sebenarnya. Semua model ini dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi kalau dan mana
yang terbaik.
2.4 Mendistribusikan
Informasi
Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai
sampai manajer menggunakannya untuk mengambil keputusan pemasaran yang lebih
baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan pemasaran dan riset pemasaran
harus didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat, pada saat yang
tepat.
Perkembangan dalam teknologi informasi
menyebabkan revolusi dalam distribusi informasi. Dengan kemajuan dalam
komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi baru-baru ini, sebagian besar
perusahaan melakukan desentralisasi sistem informasi pemasaran.
SIP tersebut bermula dan berakhir dengan
penggunaan informasi. Mula-mula SIP berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk
menilai informasi yang mereka butuhkan. Kemudian SIP mengembangkan informasi
yang dibutuhkan itu dari catatan-catatan intern
perusahaan-perusahaan,kegiatan-kegiatan intelijen pemasaran, serta proses riset
pemasaran. Analisis informasi,mengevaluasi dan mengolah informasi tersebut
untuk membuatnya lebih bermanfaat.
2.5 Komponen
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai
komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen
input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan
komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks
letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini,
maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah
laporan-laporan berisi informasi pemasaran.
a.
Komponen
Input Pemasaran
Sistem
Informasi Akuntansi
Menyediakan catatan penjualan yang terinci, yang dapat
menjadi dasar untuk Pembuatan Laporan. Digunakan untuk aplikasi pengolahan
data. Data digunakan untuk menyediakan informasi dalam bentuk Laporan Khusus
dan Laporan Periodik atau Model Matematika.
Subsistem
Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang
berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan
calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian
pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar
kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
1.
Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam,
pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan
sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan
pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.
2. Subsistem Intelijen
Pemasaran
Mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing
perusahaan. Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan
perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki
tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional
lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas
global. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi
pesaing tetapi membuat arus masuk. Tugas-tugas dasar Intelijen :
Ø Mengumpulkan data, terdiri dari data
primer dan data sekunder.
Ø Mengevaluasi
data, baik data primer dan data sekunder diperiksa untuk
memastikan keakuratannya.
Ø Manganalisis data, tujuannya
mengubah data menjadi informasi.
Ø Menyimpan informasi / intelijen.
Ø Menyebarkan informasi / intelijen.
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang
menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran
mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi
pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai
operasi pemasaran.
3.
Komponen
Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang
relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan
yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,
strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute
pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan
untuk persetujuan kredit.
4.
Komponen
Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal
dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi
pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
5.
Komponen
Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang
Subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan
informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi
tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga
membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
2.6 Evolusi
Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 profesor Philip Kotler
dari Northwestern university menggunakan istilah pusat syaraf pemasaran
(marketing nerve center). Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran:
Intelijen pemasaran (marketing
intelligence) informasi yang mengalir keperusahaan dari lingkungan. Informasi pemasaran intern (internal marketing information)
informasi yang dikumpulkan dalam peruasahaan.
Komunikasi pemasaran (marketing
Communication) informasi yang mengalir keluar kelingkungan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Sistem
Informasi Pemasaran mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data
bagi database. Dua dari sistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen
lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas.
Subsistem penelitian pemasaran (Marketing Research Subsystem)
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan
melalui teknik-teknik seperti wawancara langsung, survei melalui telpon, dan
observasi. Dengan melaksanakan penelitian pemasaran, perusahaan
mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan dan tingkat kualitasnya.
Subsistem inteligen pemasaran (Marketing intellegence subsystem)
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Sebagian
besar informasi ini dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial.
SIP
adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP memungkinkan perusahaan bukan
hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan
kualitas pada tingkat yang tepat.
3.2 Saran
Bagi
perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha, setidaknya dapat
memberikan asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern maupun ekstern dalam
mengelola dan menyajikan informasi pemasaran yang akurat dan mampu
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
§ Audientia,
Jurnal Komunikasi, Menuju Masyarakat Informasi, Volume I No.3, 1993.
§ Azhar
Susanto. 2002. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya. Lingga jaya.
Bandung.
§ Budi
Sutedjo D.O. 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit
Andi,Yogyakarta.
§ Davis,
Gordon B. & Margarethe H. Olson. 1984. Management Information System: Conseptual
Foundations, Structure and Development. Second edition. McGraw-Hill, Kogakusha.
Tokyo.
§ Davis,
Gordon B. 2003. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT. Pustaka Binaman Pressindo,
Jakarta.
§ Depdikbud.
1993. Masalah dan Tantangan Pusat Informatika dalam pembangunan. Pusat Informatika
Balitbang Dikbud, Jakarta.
§ Fatansyah.
2004. Basis Data. Penerbit Informatika Bandung.
§ Jogiyanto,
HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta.
§ Jogiyanto,
HM. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi kedua. Andi. Yogyakarta.